Jumat, 18 Maret 2011

Time Machine


Clara adalah cewek yang biasa-biasa saja.Dia gak populer tapi bukan juga tipe kuper.Hidupnya juga normal seperti manusia pada umumnya.
Clara termasuk cewek yang cuek dengan penampilannya.Baginya penampilan gak ada artinya.Toh dia juga wajah jelek.Ditambah fisik Clara yang lebih besar ketimbang cewek normal.
Clara cinta banget akan dunia musik.Sejak 1 SD ia masuk les drum.
Clara berkenalan dengan Matthew,cowok yang setahun terakhir masuk ke tempat lesnya.
Matthew kebetulan seumuran dengan Clara.Matthew juga adalah mantan pacar adik Clara,Dessy.
Clara berteman baik dengan Matthew.Meski mereka berdua tidak satu sekolah,dari tempat les mereka berdua bisa akrab.
Bagi Clara Matthew tak lebih dari sekedar teman.Tapi Clara memang tidak dapat menyangkal diri bahwa Matthew itu good-looking.
Matthew diam-diam menyukai sosok Clara.Matthew jarang menemui cewek yang ingin belajar drum.Rata-rata cewek lebih menyukai musik klasik dan pop.
Sementara Clara justru membenci musik klasik,yang katanya membuat ngantuk.
Band favorit Clara rata-rata bergenre rock alternative,pop rock,atau bahkan heavy metal.
Perbedaaan itulah yang membuat Matthew menggilai cewek satu ini.
“Sore,Claraaaa”sapa Matthew ramah.
Clara yang lagi main drum langsung menghentikan permainannya.
“Eh,apa?”tanya Clara
“Sore!”
“Oh,sore juga!hari ini kita belajar genre jazz”kata Clara lesu
Clara benci harus belajar genre Jazz.Karena memang gak mudah memainkan drum di aliran musik satu ini.
“Bagus dong,lo coba deh suka sama jazz”
“Jangan harap,Matt”
“Eh,gue mau tanya deh”
“Apa?”
“Dessy jadian sama cowok lagi yah?”
Clara langsung memutar kedua bola matanya,gak peduli.Adiknya,Dessy tipikal cewek playgirl yang demen banget gonta-ganti pacar.
Kalau ada cowok yang nembak dia,dia pasti langsung terima.Asal cowoknya itu cakep atau punya reputasi bagus.
“Peduli amat gue”kata Clara cuek sambil lanjut main drum lagi.
“Gue jujur nyesel pernah suka sama dia”
“Bagus lo sadar”kata Clara samar-samar tertutup oleh suara drum yang keras.

***
Clara diluar kesibukannya les drum,ia adalah murid SMP yang sedang jatuh cinta.
Terobsesi bahkan.Clara menyukai kakak kelasnya yang sekarang kelas 1 SMA.
Namanya Bobby.
Bobby adalah cowok dengan berbadan besar yang punya style keren untuk ukuran cowok.
Clara menggila-gilai cowok ini sejak ia pertama kali menjadi murid SMP.
Waktu itu tanpa sengaja ia melihat Bobby berjalan sambil tebar pesona.
Sejak itu Clara langsung jatuh cinta pada Bobby.
Ter-obsesinya Clara dengan Bobby ini menyebar luas ke seluruh penjuru sekolah.Parahnya beberapa guru tau Clara suka dengan Bobby.
Sahabat Clara,Alena menjadi korban Clara.Setiap hari pasti Clara akan membahas Bobby.
Jika Clara mendapat informasi baru tentang Bobby,orang yang pertama kali ia ceritakan adalah Alena.
Alena sendiri pusing menghadapi temannya yang kasmaran.
“Alena!ya ampun ternyata golongan darah Bobby O!sama kayak gue!”kata Clara semangat.
“So what?penting yah golongan darah Bobby apa?”
“Ahhh,Alena!berarti tandanya gue jodoh sama Bobby!”
“Cuma karena golongan darah?”
“Gak juga sih!tapi lo liat aja yah gue sama dia zodiaknya sama,bulan lahir sama,golongan darah sama!kurang apalagi?”
“Clara,kayaknya lo harus cari cowok lain deh”
Gak hanya sekali saja Alena menyuruh Clara mencari cowok lain.
Berkali-kali Alena menyuruh Clara untuk dekat dengan Matthew saja.
Toh Matthew juga ganteng.
Tapi Clara menyangkal hal itu.Bobby tetaplah segalanya.

***
“Sorry kak,aku telat”kata Matthew memasuki studio.
‘Matthew tumben telat!’batin Clara.
“Lesu banget Matt,kenapa?”tanya kak Olga,guru drum.
“Gak apa,hari ini latin yah?”
“Yup,coba deh mainin yang ada di halaman 25”
Matthew membuka bukunya dan ia membaca sebentar not drum yang ada di halaman tersebut.
Matthew beranjak menuju drum dan mulai memainkan not drum itu.
Clara bertepuk tangan kecil.Matthew langsung tersenyum.
Semburat pipi merah membias diwajah putih Matthew.
“Kemaren sebenernya aku ulang tahun kak”kata Matthew jujur
“Ngomong dong dari tadi!happy birthday yah!”kata kak Olga menyalami Matthew.
“Happy Birthday,Matt”kata Clara pelan.
Clara kurang begitu mood hari itu,karena ia baru aja mengalami hal terpahit dalam kisah cintanya.

***
Clara tidak lagi dapat berpikir secara logis.Hari ini dia benar-benar tertekan.
Clara dan Bobby memang sudah berkenalan cukup lama lewat situs jejaring sosial.
Namun dalam dunia nyata Clara dan Bobby tidak sepenuhnya saling mengenal.
Perlakuan Bobby selama di dunia maya itulah yang membuat Clara yakin Bobby menyukainya juga.
Di sore hari Clara nekat me-SMS Bobby dan menyatakan cintanya.

To : Bobby

Bobby gue suka lo.Dari pertama kali gue ketemu.
Mau gak lo jadi cowok gue?

Sayangnya Bobby dasarnya cowok yang cuek terhadap SMS yang dikirim oleh nomor tak dikenal.
Bobby tidak pernah membalas SMS tersebut sampai malam hari.
Malam harinya Clara menyapa Bobby di chat facebook.

Hi J

Cukup deh.Sekarang gini gue mau ngomong sama lo yah Clara.
Lo gak usah kepedean nyapa gue tiap hari,wall-in gue,comment” photo gue,lo pikir lo itu siapa?
Gak usah deh lo sok deket pake add” semua account gue di internet.
Gak lucu dan gue gak suka sama kelakuan lo itu.
Sorry gue terlalu kasar,tapi emang itu yang gue rasain.
Gue gerah,ok?gue minta lo apus semua request lo.Thanks

Siapa yang tidak menangis melihat cowok yang kita sukai secara terang-terangan bilang begitu?

***
Clara menangis tersedu-sedu.Hatinya teramat sangat sakit.
Kata-kata Bobby terngiang-ngiang dalam benak Clara.
Ternyata selama ini Clara salah sangka.Perlakuan manis Bobby itu hanya karena ia menghargai Clara sebagai admirernya,bukan karena Bobby menyukainya.
Hatinya tambah hancur ketika Alena dengan jujur menceritakan chat nya dengan Matthew.
“Sebenernya Matthew itu suka sama lo,Clara”
Clara diam.Matthew temannya di tempat les.Yang punya talenta main drum,yang ganteng,yang mantan pacar adiknya.Bagaimana bisa menyukai Clara?
“Lo bercanda”kata Clara gak percaya.
“Buat apa gue bercanda,Clara?gue chat sama dia!”
“Lo kenal dia?”
“Yah gue kenalan di facebook sih”
“Bisa aja dia bercanda”
“I swear,Clara!”
“Terus?”
“Tapi lo sendiri tau lo terobsesi sama si Bobby itu!jadi gue bisa bilang apa ke Matthew selain lo suka sama cowok lain?”
Clara meratapi nasibnya.
“Matthew otomatis langsung minder Clara!apalagi waktu gue tunjukkin foto Bobby,dia dengan mudahnya nyerah”
“Argh!udah gue gak mau denger lagi”
Love story Clara lagi-lagi harus berakhir mengenaskan.Dia salah memilih.
Dia memilih cowok yang ia suka tapi sama sekali gak ada harapan cowok itu bakal jadi cowoknya.Dan ia membuang cowok yang menyukainya,apalagi cowok itu juga yang ada di dekat Clara.

***
Sejak hancurnya kisah cinta Clara,Clara mendadak berhenti les drum.
Bertahun-tahun ia mencapai level yang tinggi,dan terpaksa Clara relakan.
Alasannya,karena Clara tidak ingin melihat Matthew lagi.
Memang Clara mengakui dirinya pengecut.Tapi siapa yang sanggup?
Matthew juga memutuskan berhenti les drum.
Ia juga mengalami perasaan yang sama seperti Clara.
Ia sedih Clara menyukai cowok lain.
Dan pada akhirnya bertahun-tahun Clara hidup dalam kesepian.
Ia berharap ia memilih Matthew.Ia ingin kembali ke masa lalunya bersama Matthew dulu.
Oh,andai Clara memiliki mesin waktu ia ingin sekali kembali dan mengulang semua kejadiannya agar sesuai seperti harapan Clara.
Tapi toh waktu tak akan bisa diulang.
Apa yang telah berlalu tak akan bisa dilalui lagi.

***



Jumat, 11 Maret 2011

Another From Twitter With Love

Gue tipe cewek yang suka liat cowok ganteng.Tapi yah hanya itu,hanya suka layaknya cewek kebanyakan.Tapi dalam urusan suka dan jatuh cinta gue gak menetapkan kriteria khusus,kayak dia harus ganteng-tajir-jago basket atau apapun.Gue jatuh cinta yah jatuh cinta aja.Sekalipun dia cowok munafik yang ternyata gak diduga orang.
Namanya Jason.Harus gue akuin dia adik kelas gue.Tapi toh gue gak peduli.
Kayaknya umur beda beberapa bulan,dan beda kelas setahun gak jadi persoalan.
Jason adalah satu-satunya cowok yang berbeda dari cowok yang pernah gue taksir sebelumnya.Gue lebih suka cowok pinter main musik.
Gue suka cowok bisa main piano,gitar,drum.Sementara Jason lebih pinter di olahraga,basket tepatnya.
Gue pernah tanya kenapa cowok suka banget main basket/futsal dan dia bilang itulah hobby cowok.Olahraga.
Well,gue gak mempermasalahkan apapun dari Jason.Kecuali satu,sifat dan sikapnya.
Jason mungkin akan jadi cowok perfect asal dia bukan tipe bad boy yang menyia-nyiakan waktunya untuk main,main,dan main.
Gue sedih liat dia kian hari gak ada perubahan.Dia tetep aja males belajar.Nilainya makin lama makin merosot,ditambah dia lumayan sering bikin onar di sekolah.
Gue bukan siapa-siapanya tapi gue takut dia harus tinggal kelas.
Selain masalah pelajaran dia terkenal dengan kebokepan.
Jujur gue benci cowok bokep!dan kenapa Jason harus masuk kategori cowok bokep?
Lepas dari keterbatasannya,gue menyukai Jason.

***
Awal gue suka Jason bermula dari pertama kali ia menginjakkan kakinya di bangku SMP.Well,dia gak ganteng.Dia manis juga enggak.Tapi dia punya suatu pesona yang bikin cewek-cewek tergaet.
Dan gue suka dengan cowok yang punya pesona!
Sejak terpesonanya gue akan Jason gue mulai mendekati dia pelan-pelan.
Mulai dari terang-terangan nanya siapa namanya,di kelas mana,dan gimana dia?
Dari tahap pengenalan itu gue mulai deket dengan orangnya melalui kontak langsung dan SMS.
Gak lama gue SMS-an sama dia,dan itu pengalaman tak terlupakan.
Dia enak diajak ngobrol,meski gue kadang suka gak ngeh dia ngomong apa.
Itu karena sebenernya gue terlalu gugup buat nyari topik yang bagus,biar kesannya gue cewek yang asyik diajak SMS-an.
Gue paling gak berani ngomong langsung dengan orang yang gue suka.Gue deg-degan.Gue kehilangan kata-kata.Gue salting.Gue gak berani natap mukanya sedikit pun.
Yeah gue memang cewek yang payah!
Masa-masa pendekatan gue dengan Jason gak berlangsung lama,karena ada rasa benci mendadak muncul dalam hati gue.
Kenapa?

***

Sebelumnya gue gak tau kalau Jason itu bad boy.Gue men-judge dia sebagai cowok brondong cool yang punya pesona dan jago basket dan menyenangkan!
Andai gue gak dikasih tau,mungkin sekarang gue akan sakit hati.
Gue terlalu sering sakit hati.Gue gak pernah sekalipun merasakan happy ending.
Jadi sebelum gue sakit hati,lebih baik gue membuang dan menutup hati gue buat Jason.Sebelum semuanya terlambat.
Gue gak mau jatuh di lubang yang sama lagi.

***
Membenci seseorang yang pernah mengisi pikiran dan hati gue ternyata gak mudah.Gue bisa melupakannya dari pikiran gue.Tapi gue gak segampang itu memendam rasa suka gue ke dia.
Gue munafik.Yeah,gue bilang ke semua orang gue gak suka dengannya lagi.Tapi toh siapa yang tau kebenerannya?
Gue masih menyimpan rasa suka ke Jason sedikit.
Yeah sedikit yang lama-lama menjadi banyak lagi.

***

Gue tau cowok suka sama cewek yang punya fisik ok.Yang (kalau bisa) tinggi semampai,dengan body langsing bak model,kulitnya putih kinclong,dll.
Gue memang (lumayan) tinggi dan (lumayan) putih tapi gue gak punya body langsing atau wajah menarik.
Jadi apa yang bisa membuat Jason tertarik sama gue?sepertinya gak ada.

***
Twitter adalah situs jejaring sosial favorit gue.Dimana gue bisa mencurahkan hati gue lewat tweet-tweet.Dimana bisa gue dapet quote-quote menarik,menyentuh,dan lucu.Dimana gue bisa tau ungkapan hati following gue.
Dan tempat dimana gue bisa jatuh cinta.
Gue memang gak follow Jason.Gue terlalu gengsi.Yeah gue adalah cewek dengan gengsi tinggi FYI!
Tapi bukan berarti gue gak follow dia gue gak tau apa yang dia tulis.(Untungnya dia gak mem-protect twitternya!)
Dari Twitter pun perasaan gue yang ragu-ragu pengen suka dia lagi jadi bulat.
Gue akan suka dia lagi.No matter what,No matther who is he.Gue tetep suka dengannya.

***
Gue belakangan ini sering nge-galau di twitter.Nge-galau siapalagi kalo bukan tentang Jason yang kayaknya gue liat dari tweet-tweetnya lagi naksir cewek.
Tapi ada sebagian juga dari tweetnya yang kayaknya dia suka cewek dan mungkin udah ditembak bahkan tapi si cewek ini nolak.Patah hati barangkali.
Gue jujur sakit hati liat dia naksir cewek lain,tapi gue sedih juga dia sakit hati.
Gue bisa apa ?

***

Merasa GR pasti sering kita rasakan bila sedang jatuh cinta.Mungkin kadang bener orang yang kita suka itu lagi ngeliatin kita,tapi bisa juga kita yang berharap orang yang kita suka itu liat kita.Those are different.
Gue apesnya belakangan ini selalu liat Jason berkeliaran di sekolah.Saat istirahat pasti gue liat mukanya 2 kali!pulang sekolah juga kadang-kadang.
Gue gak tau kenapa hati gue miris liat mukanya.Kenapa?karena gue masih gak bisa lepas menyukainya terang-terangan.Gue masih berusaha menutupi diri gue balik suka sama dia.
Waktu Jason lewat gue sebisa mungkin pura-pura buang muka padahal gue liat dia!cara dia jalan,cara dia natap jalan,cara dia senyum ama temennya!ah gue melting liat Jason.

***
Jason lewat depan mata gue.Gue lihat sekilas dia,dan gue gak tau beneran atau gak Jason menatap gue cukup lama,dia menghela nafas,kemudian menatap lurus kedepan.
Gue shock.Serius Jason tadi liatin gue?apa liatin temen gue?
Gue melirik segerombol temen-temen cewek gue yang gaul dan terkenal satu sekolahan.
Pasti liatin mereka! kata gue dalam hati.

***
Timeline Jason hari ini bahas tentang cewek lagi-lagi.Dia bilang dia sedih.
Dia galau.(Heran gue,jarang liat cowok galau di twitter pula!).Dia galau-in siapa yah?
Gue kah?hahaha mungkin gue udah gila membayangkan hal-hal yang gak mungkin terjadi.
Percaya sama gue,jika lo lagi jatuh cinta lo berharap apa yang dibilang orang yang lo sukain itu buat lo.
Gue juga begitu.

***
Gue lagi belajar buat ulangan habis istirahat ini.Gue gak sendirian,tapi bareng sahabat gue berdua ngafalin pelajaran PKn kayak orang gila.
Gue udah afal,jadi gue yah mengulang dikit biar gak lupa.Gue melirik ke lantai atas.Tempat kelas 7 berada.
Salah satu ruang kelas 7 diatas ada yang memiliki jendela yang lebar,dan mengarah langsung ke lantai bawah,tempat kelas gue.
Samar-samar gue liat wajah Jason dibalik jendela kelas.Dia lagi menatap kebawah,tempat gue duduk.
Begitu gue liat keatas,cowok yang sepintas kayak Jason itu natap gue bentar lalu pergi dari jendela.
Bolehkah gue beranggap cowok di kelas itu beneran Jason?Dan dia sedang liatin gue?

***
Jason tweeting tentang cewek.Lagi-lagi.
Dia bilang “aduh lo cakep deh” , “ mata lo :3”,”cause you’re amazing just the way you are,girl!” dan masih banyak tweet lainnya yang menjelaskan si cewek yang membuat Jason tergila-gila ini.
Gue pengen banget jadi cewek itu.Tapi gak mungkin.

***
Gue jalan menuju toilet lantai satu.Apesnya gue liat Jason.Dengan anak kelas 9!
Mereka berdua ditemani sama temen masing-masing.
Gue agak enek juga liat Jason mulai deket-deket cewek.Dan lagi dia deket dengan cewek yang gue benci sih!
Gue buang muka,berusaha gak liat Jason.
Jason juga sepertinya gak liat gue.
Berarti gue salah,Jason gak liat gue waktu itu.Guenya yang GR berharap itu gue!
Poor me!

***
Hari ini twitter Jason berbeda.Gak ada tanda-tanda dia ngomongin cewek atau tweet galau.
Gue membaca satu per satu tweetnya.Dan gue terhenti di tweetnya yang berbunyi “apa sih yang lo pikirin?lo pikir segitu brengseknya gue jadi cowok?gue juga bisa jatuh cinta yang sebenarnya”
Gue menggeleng geli.Jason,Jason bicara apa sih dia?gue rasa anak seumuran gue belum saatnya mengenal cinta yang sebenernya.
Apalagi cowok itu Jason.

***
Gue jalan lemes ke kantin.Jason seperti biasa dengan teman-temannya di dalam kantin makan sambil bercanda.Gue langsung keluar dari kantin begitu liat mukanya,gue gak nafsu makan liat muka Jason.
Gue kaget ketika seseorang menyentuh bahu gue.Begitu gue noleh,Jason tersenyum miring yang sumpah bikin dia keliatan cakep.
Gue gak peduli,berjalan terus menuju kelas gue yang deket dari kantin.
“Sha!”
Gue acuh pura-pura gak denger ada yang manggil gue.Padahal sebenernya gue pengen banget noleh!
“Sha!berhenti dong,gue mau ngomong”
Gue gak tahan,akhirnya membalikkan badan dan menatap dia dengan keberanian gue yang paling dalam.
Jason juga menatap gue dalam-dalam.Perasaan gue jadi gak enak.
Gue gak ngomong,hanya mengangkat kepala sedikit yang artinya “apa?”
“Shasha,gue gue”
Gue masih diem,antara bingung dan gemes juga.Jason mau ngomong apa sih?lagian gue mimpi apaan semalem,dia mendadak nyapa gue?
“Gue boleh gak follow twitter lo?”kata Jason polos.
Gue membuang muka.
Astaga Jason!apaan sih yang dia pikirin?
“Terserah”jawab gue gak peduli dan bergegas pergi dari hadapan Jason.

***
Dan benar saja,pulang sekolahnya pas gue buka twitter.Jason follow gue.
Gue mikir-mikir accept gak yah?males juga sih orang yang gue suka tau gue lagi ngomongin dia.Tapi…ini kan kesempatan buat ngasih tau ke Jason betapa sukanya gue sama dia!Iya!
Akhirnya gue mengklik accept.Tapi jangan harap gue mau follow back!

***
Di rumahnya Jason melihat timeline nya sendiri.Mendadak username dengan nama “Sasshaa” yang tak lain tak bukan adalah twittier Sasha muncul.
Jason kesenangan sendiri.Berarti Sasha accept dia!
Jason sambil tersenyum-senyum mengetik sesuatu

***
Gue suka buka twitter lewat ubersocial.Dan gue lagi asyik bikin tweet palsu
(Contoh : RT @justinbieber : @Sasshaa hey girl =) ).
Mendadak ada tweet berwarna kuning,yang berarti ada mention buat gue.
Gue kaget banget.Jason mention gue!dan gue lebih kaget lagi liat tweetnya!

@Sasshaa gue suka elo :) mau gak jadi cewek gue?

Well,kali ini gue gak memungkiri hati gue.
Gue cinta dengan Jason bukan lagi suka.Dan gue bisa apa selain menerimanya?'
BYUR!
Gue kaget.Siapa sih yang nyiram gue?
"SASHA!Bangun!"teriak kakak gue,Evan.
Gue menoleh sekeliling gue.Kamar gue kok.
"Apaan sih?"
"Hello ini udah jam 6!lo pasti telat ke sekolah"
"Hah?sekolah?gue tadi kan ditembak Jason..."
Evan mengangkat sebelah alisnya.Gue langsung sadar.
Air mata gue pelan-pelan turun dari mata gue.Gue nangis.
"Hiks,jadi tadi cuma mimpi?"
Evan menggeleng gak tau dan gak ngerti.
Yeah,ternyata itu cuma mimpi!
Mimpi yang terlalu indah untuk dihilangkan...

***

 I stay to watch you fade away

I dream of you tonight

Tomorrow you'll be gone

It gives me time to stay

To watch you fade away

I dream of you tonight

Tomorrow you'll be gone

It gives me time to stay

To watch you fade away

I dream of you tonight

Tomorrow you'll be gone


I wish by god you'll stay

(The Second You Sleep - Saybia)

***

Between Crime and Love Episode 10


Episode 10 - The Ending (Sad or Happy?)

Amanda            : Ini konyol
Mark                 : Tapi nyata,bahkan saya tidak menemukan sosok Amanda di dirimu
Amanda            : Wow,berarti saya pintar menyamar
Mark                 : Tapi menyamar untuk menutupi kesalahan di masa lalu,itu tidak bijak
Amanda            : Mark,kalau kamu benar mencintai saya…
Mark                 : Mencintai Amanda
Potong Mark
Amanda            : Begini Mark,wajah dan nama kita memang sudah berbeda…tapi hati kita tetap sama,cinta tidak perlu dilihat dari wajah lagi,jika hati kita tidak bisa dipisahkan…walau wajahmu berbeda saya tetap mencintaimu,kenapa kamu tidak?
Mark                 : Rania,ya saya tau saya salah…tapi Rania bukan gadis yang baik untuk saya
Amanda            : Baiklah,saya akan berusaha untuk melupakanmu
Mark                 : Tapi bodohnya saya,saya masih mencintai Amanda yah yang sekarang berubah menjadi Rania,berarti saya mau tidak mau mencintaimu
Amanda tersenyum mendengar ucapan Mark.Ia perlahan menghampiri Mark dan memeluknya.
Mark balas tersenyum dan memeluk Amanda.
Amanda            : Huh,tapi apa kamu harus ke London?
Mark                 : Ya,atau saya mati
Amanda            : Kamu tau saya ingin menjadi gadis yang biasa,terserah bagaimana caranya…saya ingin kehidupan normal!Supaya saya bisa bebas mencintaimu
Mark                 : Percaya pada saya,saya akan berusaha mengeluarkanmu dari organisasi
Amanda            : Terima kasih,Mark
Mark                 : Sepertinya saya harus pergi
Amanda            : Baiklah,saya akan merindukanmu
Mark                 : Saya juga,saya berjanji akan mencintaimu
Amanda            : Sebagai Mark,atau Jeremiah?
Mark                 : Lihat saja nanti
Amanda            : Pergilah,Mark…atau Charles akan membunuhmu
Mark                 : Saya akan kembali secepat yang saya bisa
Amanda            : Saya akan menunggumu
Mark                 : Bye,Amanda           
Amanda            : Bye,Jeremiah

Amanda menatap kepergian Mark walau ia tidak ingin Mark pergi.
Inilah konsekuensinya menjadi mata-mata.
Dan Mark menanggung risiko jatuh cinta dengan mata-mata.
Amanda tetap menjalani hidupnya sebagai mata-mata.
Begitu juga dengan Mark di London.Ia terus mengasah kemampuannya sebagai detektif.
Walau terpisah dua benua,mereka tetap saling mencintai.
Ya,tidak selalu akhir kisah cinta bahagia.
Tidak selalu 2 insan yang saling mencintai bersatu.
Mencintai seseorang bukan dilihat dari wajahnya,jika sudah cinta wajah tidak ada artinya lagi.Yang dilihat hanyalah hatinya.
Cinta juga butuh pengorbanan.
Seperti Amanda yang harus mengorbankan cintanya demi Mark hidup,dan Mark yang terpaksa meninggalkan Amanda.
Mereka berdua berkorban demi kebaikan mereka sendiri.
Mereka percaya walau mereka terpisah,tapi hati mereka tetap akan bersatu.

The End


Minggu, 06 Maret 2011

Between Crime and Love Episode 9


Episode 9 - Different Face - No More Love

Pintu kamar Amanda dibuka.Charles dan Jacob masuk.
Mark sedikit kaget melihat kedatangan mereka berdua.
Charles            : Ikut Jacob ke mobil
Mark                : Cukup membuat Amanda tersiksa,Charles.Ia ingin keluar menjadi mata-mata.Itu bukan jalan hidup yang ia inginkan.
Charles            : Mark,kamu juga berubah seperti Amanda…kenapa kamu menjadi detektif?
Mark                  diam.Seperti ada yang tertahan dalam mulutnya yang tidak bisa ia ucapkan.
Mark                : Itu bukan urusanmu
Charles            : Kamu tau alasan saya menyuruh Rania membunuh ibumu?
Mark                : Karena ibu saya membunuh ibunya
Charles            : Itu alasannya,alasan saya adalah karena kamu mencintai Rania,saya takut itu akan membuatnya berhenti menjadi mata-mata,siapa tau kamu menjauhinya…
Mark                : Hanya karena itu?kamu benar-benar jahat
Charles            : Ibumu juga menganggu pekerjaan Rania
Mark                : Kenapa,anda menyanyangi Rania?
Charles            : Rania agen yang cocok untuk pekerjaan-pekerjaan yang cukup berat,dan lagi ia dititipkan ibunya
Mark                : Agen yang cocok?
Charles            : Dia yatim-piatu,dia tidak punya sanak saudara di sini,dia pintar,dan dia professional
Mark                : Masih ada banyak orang lain
Charles            : Sayangnya kenapa saya memberi tugas untuk mengikutimu?karenamu,dia ingin keluar
Mark                : Berarti itu salahmu,ah kau bukan pemimpin yang cerdik.
Charles            : Cukup untuk obrolan ini,anda ikut Jacob
Mark menggeleng
Charles            : Jika anda tidak menurut saya tak segan membunuhmu
Mark                : Saya tidak sebodoh itu
Charles            : Ikut Jacob
Mark                : Kamu ingin membawa saya ke bandara?
Charles            : Ya
Mark                : Saya benci cara bermainmu
Charles             : Itulah kami
Mark bangkit berdiri,tak lama ia meninju lengan Jacob kemudian menghantam tulang rusuk Jacob.Jacob kesakitan.
Charles tanpa basa-basi mengeluarkan pistol dan mengarahkannya pada Mark.
Amanda terbangun.Ia kaget melihat Charles menodong pistol kearah Mark,dan Jacob terjatuh di lantai.
Amanda           : Hey,ada apa?
Charles            : Tidurlah,Rania…biar saya membereskan Mark
Amanda           : Ada apa Charles?
Charles            : Sepertinya Mark-mu anak yang nakal,Rania
Amanda           : Mark?
Mark                : Saya tidak ingin kembali ke London
Amanda           : Apa?kembali ke London?
Charles            : Rania,dia sudah mengerti tujuan organisasi kita,pilihannya dia mati atau kembali ke London
Amanda bangkit berdiri.Lagi-lagi ia melepas infusnya,dengan menahan rasa sakit ia menurunkan pistol Charles.
Amanda           : Charles,bisakah kamu membawa Jacob keluar?saya ingin bicara dengan Mark
Charles            : Saya akan menjagamu didepan,dan awas jika kalian berdua berani kabur
Amanda           : Tidak akan
Charles membawa Jacob keluar dari kamar Amanda.Mark memandang Amanda dengan wajah sendu.
Amanda            : Maafkan kelakuan Charles
Mark                 : Tidak masalah
Amanda            : Benar kamu sudah tahu tentang organisasi saya?
Mark                 : Ya
Amanda            : Berarti kamu akan melaporkan kita?
Mark                 : Saat ini tidak
Amanda            : Mark,saya sudah membaca suratmu
Mark terdiam.Ia hanya duduk di kursi tanpa berani menatap Amanda.
Amanda            : Bukan kamu sebagai Mark,tapi sebagai Jeremiah
Mark masih diam tidak menggubris Amanda.
Amanda            : Sayang yang mencintai saya adalah Jeremiah,dan bukan kamu
Mark                 : Itu masa lalu
Amanda            : Kenapa,masa sekarang tidak?
Mark                 : Kamu sudah menjadi orang lain
Amanda            : Hanya karena saya bukan lagi Amanda?kamu juga bukan lagi Jeremiah,tapi saya tetap cinta denganmu
Mark                 : Saya tidak mencintai seorang mata-mata
Amanda            : Saya ingin berbicara dengan Jeremiah,yang dulu tulus mencintai saya
Mark                 : Dia sudah mati
Amanda            : Berarti kamu yang membunuh Jeremiah
Mark                 : Kamu juga membunuh Amanda
Amanda            : Bisakah kamu berhenti membandingkan?
Mark                 : Akan saya coba
Amanda            : Kenapa kamu tidak ingin ke London?
Mark                 : Karena…
Amanda            : Karena apa Mark?beri saya satu alasan
Mark                 :Karena saya masih rindu dengan Amanda

Bersambung

The Last Episode,Next Week ( 12 March 2011) 
"The Ending(Sad or Happy?)" 


Sabtu, 26 Februari 2011

From Twitter With Love

Sebelumnya gue gak pernah ketemu orang sekali itupun cuma sekilas,tapi gue bisa hafal wajahnya.Dulu gue ketemu dia di toko buku,dan itu udah lumayan lama.Dan yang gak gue percaya dia adalah adik kelas gue di SMA ini.
Gue tanya ke anak-anak kelas 10 siapa nama cowok yang gue pernah ketemu sekali ini.Dan ajaibnya dengan gampangnya gue tau namanya adalah Justin.
Justin punya kulit cokelat khas cowok suka olahraga.Rambutnya lurus warna hitam yang jelas tipe rambut cowok yang gue suka.Matanya agak sipit bewarna cokelat muda.Wajahnya sedikit mengalihkan dunia gue.
Awalnya gue cuma iseng mengorek-ngorek informasi tentang Justin.Mulai dari SMP dimana,tinggal dimana,kelas 10 apa,siapa temennya,sampai gue tanya dia udah punya cewek apa belum.
Perasaan iseng itu berubah sekejap jadi suka sejak gue kenalan sama Justin.
Kita tukeran nomer hp,dan sms-an.Pertama-tamannya gue yang ngajak sms.
Lama-lama dia yang ngajak duluan.
Dari sms,kita juga sering ketemu di sekolah.Tapi herannya gue gak bisa ngomong sepatah katapun dengan Justin.Justin juga cuma bisa tersenyum kecil.
Berita gue suka Justin entah  kenapa jadi menyebar ke seluruh  sekolah.
Gue juga gak bisa ngelak.Karena itu toh beneran.
“Eh,Shel”kata Icha,sahabat gue sambil menyolek tangan gue.
“Kenapa?”
“Lo tau gak si Justin lo itu jadian sama Elin anak kelas 10 kelas dia juga”
“Hah?siapa tuh Elin?Am I know her?”
“Itu loh yang matanya sipit banget,putih,tinggi”
“Gak kenal gue”
“Ya udah nanti istirahat gue tunjukkin yah yang mana!”
Pelajaran-pelajaran gue laluin dengan sangat berat dan lama.Kata-kata Elin kebayang-bayang di pikiran gue.
Siapa sih ceweknya Justin?kenapa gue cemburu banget denger dia jadian?
Gue juga kan bukan siapa-siapa Justin.

***
Saat istirahat Icha mengajak gue ke lantai 2,kelasnya anak-anak kelas 10.Gue memandangi satu-satu anak-anak junior disana.Mencari-cari sosok yang mirip dengan ciri-ciri yang disebutkan Icha tadi di kelas.Sipit,putih,dan tinggi.
“Itu Elin ”tunjuk Icha pada cewek yang ciri-cirinya beneran sipit,putih,dan tinggi.
“Jelek”kataku pada Icha.
“Emang sih dia gak terlalu cakep”
“Jelek tau!”
“Cemburu yah?”
“Enak aja!”kataku malu
“Udahlah,Shel...lo gak usah nutup-nutupin diri lo suka sama Justin”
“Ok,ok gue suka dia!puas?”
“I see,Justin emang cakep sih yah”
“Iya,gue gak pernah ketemu cowok secakep dia”
“Gombal!”
Gue terkekeh geli ngeliat Elin.Justin memang bukan cowok tercakep yang pernah gue temui,tapi dia yang bikin gue jatuh cinta.

***

Gue percaya cinta itu bisa hilang,dan gue baru mengalaminya.Adek kelas gue temen sekelas Justin yang bernama Lola cerita ke gue tentang kejelekkan Justin.
Gue gak nyalahin Lola karena dia nyeritain hal-hal jelek tentang Justin dan buat gue jadi il-feel sama Justin.Gue justru berterima kasih pada Lola.
Lola cerita Justin memang cakep,tapi dia punya sifat yang jelek.Justin tipe bad boy yang suka mainin hati cewek,dia males belajar,dia kurang pintar,dia bokep,dan parahnya Justin suka gonta-ganti pacar.Siapa sih yang gak il-feel denger gebetannya demen gonta-ganti cewek?
Dulu gue masih sering sms-an sama Justin.Gue sering bercanda juga sama temen-temennya yang notabene adek-adek temen-temen gue.
Dia juga sering nyapa gue dengan ramah,tapi sekarang?
Gue gak pernah sms-an sama Justin lagi,ketemu dengan dia mungkin sering tapi pandangan gue ke dia berubah.
Rasa suka gue ke Justin seperti hilang ditelan bumi,digantikan dengan rasa benci.
Gue gak nyangka Justin kayak begitu.Dari luar dia seperti cowok biasa.
Gak ada tanda-tanda dia centil ke cewek-cewek,gak ada tanda-tanda dia suka gonta-ganti pacar.Padahal gue selalu liat Justin dengan coolnya jalan ke kantin sendirian,tanpa ngomong ke siapapun!
Omongan Lola terbukti ketika gue mendengar kabar Justin putus sama Elin.
Dan gak lama Justin langsung menggaet anak kelas 10 namanya Lucy.
Walau Justin cakep sepertinya dia lebih suka sama cewek dengan tampang biasa aja ketimbang cewek populer/cakep.
Perasaan gue ke Justin juga semakin lama pudar digantikan kebencian.Tiap gue berpapasan dengan Justin pasti gue akan buang muka gue,seakan Justin itu gak ada.Karena apa?karena gue sebenernya gak sanggup liat dia.Karena gue cinta sama Justin.

***
2 Bulan gue laluin tanpa gangguan cowok.Dalam arti,gue menutup hati gue untuk cowok.Gue gak nafsu jatuh cinta setelah kejadian Justin dulu.
Walau gue benci,gue cukup up-to-date dengan berita-berita Justin.Dia udah 3 kali ganti cewek dalam waktu 2 bulan.Jelas bukan tipe gue.
Gue suka cowok setia,dan bukannya cowok yang dalam waktu 2 bulan ganti 3 cewek!
Pulang sekolah gue mampir ke kantin sekolah bareng temen-temen gue,saat gue balik badan berniat pergi dari kantin gue tabrakan dengan…Justin.
Gue gak minta maaf,Justin juga begitu.Herannya Justin malah buang muka lihat gue!kenapa yah?
Gue buru-buru keluar dari kantin dan pergi sejauh mungkin dari Justin.
Perasaan gue yang pudar,entah kenapa jadi kembali lagi.
Mungkin gue suka Justin lagi,mungkin.

***
Dari dulu gue paling gak suka dengan gank centil yang suka cari popularitas.
Gue benci gaya mereka yang sok berkuasa di sekolah,padahal mereka gak bisa apa-apa selain menggoda semua cowok cakep di sekolah.
Dulu gue pernah nanya ke Justin di sms,apa dia kenal dengan gank centil angkatan gue,dan untungnya  dia jawab gak tau.
Tapi sekarang?gue muak liat Justin ngobrol dengan gank centil.
Gue cemburu,lagi-lagi.
Gue mengungkapkan kecemburuan gue ke situs jejaringan social,Twitter.
Tanpa basa-basi gue tweeting tentang Justin dan gank centil.
Gue gak follow Justin,tapi gue sering liat timeline Justin.
Betapa cemburunya gue liat Justin mention-mentionan dengan anggota gank centil.
Entah kenapa kalau Justin deket dengan mereka gue gak suka,gue lebih seneng Justin sama Elin atau siapalah asal bukan gank centil.
Tapi gue bisa apa?

***
Belakangan ini gue gak liat Justin di sekolah.Padahal gue pengen banget liat muka cakepnya!doa gue terkabul.
Pulang sekolah gue sekilas liat Justin.Gue cuma berpapasan tanpa sengaja.
Dan gue seneng,setidaknya gue liat dia.

***
Timeline Justin masih aja mention-mentionan sama gank centil.Gue setengah nahan emosi juga liat Justin bertahan dengan gank centil.
Gue takut,dan gue gak siap denger berita Justin jadian dengan salah satu gank centil.
Perhatian gue tertuju pada tweet Justin.
“Kangennya gue.Gue cuma bisa liat dia itupun malu-malu.Tapi pas pulang dia ngasih senyum,sumpah gue fly!cakep yah dia”
Oh andai tweet itu buat gue,Justin!tapi mana mungkin sih gue?emang cuma gue doang cewek yang dia liat pas pulang sekolah?banyak kan?
Tweet-tweet selanjutnya hanya mention-mention Justin dengan gank centil dan teman-temannya.
Sampai  Justin tweet “Gue suka lo sama lo Shella Vanessa!gue gak peduli lo kakak kelas gue,bagi gue lo segalanya”
Oh Tuhan,kayaknya gak ada yang namanya Shella Vanessa anak kelas 11/12 selain….gue!
“Gue memang gak sempurna,gue juga gak yakin bisa menjaga lo,tapi gue bakal berusaha Shella L
“Gue deket sama mereka karena gue tau lo gak suka mereka,lo sendiri yang bilang kan ke gue dulu?”
“ILYSM SV”
Tweet-tweet lainnya bisa dipastikan tentang gue semua.
HP gue bergetar,satu sms masuk.

From : 0817897890

Gue suka lo Shella,mau gak lo jadi cewek gue?
-Justin-

Kalau ada yang nampar gue sekarang gue gak bakal marah.Sumpah bangunin gue dari mimpi indah ini!gue gak mau waktu gue bangun nanti gue nangis karena yang terjadi barusan cuma mimpi.
Tapi gue sadar ini kenyataan!

***


Between Crime and Love Episode 8


Episode 8 – Letter From Jeremiah

Amanda membuka kamar Mark.Amanda melihat Mark menulis sebuah surat untuk Amanda.

Yang kamu pikir tentang saya itu benar.
Ya,saya mengerti semua trik yang kamu pakai untuk membunuh ibu saya.Kamu membunuh ibu saya dengan cara yang cerdik dan rapih sekali.Saya salut denganmu.
Yah,saya juga mencintaimu tapi sebagai Amanda,seorang gadis biasa bukan Rania.
Walau kamu membunuh ibu saya,entah kenapa saya tidak bisa melaporkanmu ke polisi.
Selama 2 tahun saya pura-pura tidak mengetahui trikmu,dan saya berhasil membuat polisi menutup kasus ibu saya.
Saya mulai melacak informasi keberadaanmu.Begitu saya tau kamu di Indonesia,saya langsung datang.
Saya tidak percaya kamu sudah mengganti wajahmu seperti saya.Kamu juga mengganti namamu.Dan lagi-lagi seperti saya.Saya cukup kaget,kamu sadar Mark adalah saya.
Saya juga kaget,menemukan kamu secepat ini.
Saya tau kamu ingin membunuh saya,jadi sebelum terlambat….saya mencintaimu Amanda

Jeremiah

Amanda menintikan air mata membaca surat dari Mark.Ia masih ingat wajah Mark yang asli,sebagai Jeremiah.Pertama kali ketika,Amanda bertemu dengannya.Mendadak semuanya berputar di kepala Amanda.Kehidupan normal Amanda sebagai gadis biasa.
Sampai ia membunuh ibu Jeremiah,semuanya berubah.
Jeremiah,tidak menepati janjinya bertemu dengan Amanda sebelum ia kembali ke Indonesia.2 tahun berlalu,Amanda menemukan Jeremiah menjadi Mark.Seorang detektif.Bukan Jeremiah,seorang lelaki biasa.
Kejadian yang sama dialami oleh Jeremiah sendiri ketika mendapati Amanda menjadi Rania.
Mendadak Amanda merasa kesakitan dengan lengan bekas tertembak Jacob tadi.
Amanda membuka perban yang membalut lengan kanannya.
Luka itu cukup parah.5 Jahitan.
Amanda tidak memedulikan lukanya lagi.Ia cukup depresi dengan kehidupannya sekarang.
Seorang pelayan rumah Amanda mengetuk pintu kamar Mark.
Pelayan            : Non,ada telpon untuk nona
Amanda           : Dari siapa,bi?
Pelayan            : Cowok,non
Amanda bangkit berdiri,melipat surat Jeremiah dan menaruhnya dalam siku jeansnya.Kemudian ia keluar berlari kecil menuju telpon ruang tamu.
Amanda           : Hallo?
Charles            : Kamu bisa kesini,Rania?
Amanda           : Ada apa lagi?Apa saya harus membunuh Mark didepan kalian semua?
Charles            : Ini bukan tentang Mark
Amanda           : Ada apa Charles?
Charles            : Rania,kamu harus ke rumah sakit
Amanda           : Saya tidak butuh kesana,saya tidak sakit
Charles            : Kalau kamu nekat tinggal dirumah,kamu tidak akan bisa bekerja selama sebulan
Amanda           : Kenapa,Charles kamu jadi begini?
Charles            : Seperti yang saya bilang,kamu salah satu agen yang saya butuhkan.Keselamatan dan Kesehatanmu,salah satu prioritas saya,Rania
Amanda           : Ah,maaf saya tidak akan kembali ke rumah sakit
Charles            : Kalau begitu saya akan menyuruh seseorang untuk menjemputmu di rumah
Amanda           : Charles,saya baik-baik saja…luka saya tidak begitu parah…saya bukan gadis yang lemah
Charles            : Saya tau,Rania…tolonglah sekali ini saja
Amanda           : Baik,siapa yang menjaga saya di rumah sakit?
Charles            : Lihat saja nanti
Amanda menutup telpon.Dengan kesal ia berlari menuju mobil,dan melaju mobilnya dengan kencang kearah rumah sakit.

(Rumah Sakit,Kamar Amanda)

Amanda membuka pintu kamar rumah sakit.Disana Mark tidur di kursi.Secara fisik Mark dan Jeremiah berbeda.Mata Jeremiah bewarna biru jernih sementara Mark bewarna hijau.Wajah Mark sedikit lebih rupawan daripada Jeremiah.
Tapi Amanda jauh lebih menyukai Jeremiah.Bukan Mark.
Mark terbangun ketika Amanda naik ke atas ranjang.
Mark                 : Bagaimana keadaanmu?
Amanda hanya menunjukkan luka di lengan kanannya.
Mark                 : Istirahatlah,saya akan memanggil suster
Amanda mengangguk menuruti Mark.
Tidak lama Mark datang dengan seorang suster.Suster itu tidak banyak bicara,ia hanya memasang infus pada Amanda.
Setelah itu Amanda mulai tertidur.
Mark melihat wajah Amanda tertidur.Mark hanya tersenyum kecut melihat wajah Amanda.
Ia merindukan wajah asli Amanda.

Bersambung

Next Episode (9) : Different Face-No More Love (5 March 2011)



Jumat, 18 Februari 2011

Artikel 1 (Kapan Boleh Pacaran?)

Pas kelas 2 SMP di pelajaran Character Formation atau yang sering masyarakat dengar adalah Budi Pekerti membahas suatu tema yang menarik.”Kapan Boleh Pacaran?”.Pas seusia SMP,memang lagi zamannya mencari jati diri.Salah satunya dengan mencoba-coba yang namanya pacaran.
Sewaktu SMP jujur gue gak pernah pacaran sama sekali.Itu gak membuat gue dikucilkan atau dianggap cupu,dsb.Yeah,mungkin karena gue gak pantas dicintai.
Gue kadang suka ngiri sama temen-temen gue dulu yang berhasil dapet gebetannya.Kayaknya mudah banget mereka dapet orang yang mereka inginkan.
Sementara gue?gak pernah satu pun gue berhasil mendapatkan orang yang gue inginkan.Adanya orang yang gak gue inginkan,malah menginginkan gue.
Ada suatu teori yang menurut gue,sangat bagus untuk diterapkan orang-orang yang kurang beruntung dalam urusan cinta.”Cintailah orang yang mencintai kamu”.
Mungkin mengucapkannya sangat mudah.Tapi untuk menerapkannya?mungkin hanya beberapa orang yang sanggup.
Apa bisa kita mencintai orang yang gak kita cintai?
Kadang gue berasa dunia itu gak adil.Banyak orang yang menghambur-hamburkan uang untuk membeli barang yang sebenarnya gak perlu tapi demi popularitas.Bagaimana dengan orang miskin?Bagi mereka 100 ribu sangat berharga bagi mereka,apalagi berjuta-juta rupiah?
Sama dengan masalah cinta,kadang dunia juga gak adil.Ada orang yang  love storynya selalu happy ending.Mereka sampai gak tau apa arti cinta yang sebenernya.Karena mereka gak pernah merasakan namanya patah hati.
Ada orang yang love storynya sering happy ending,walaupun mereka pernah merasakan sakitnya patah hati.Tapi setidaknya ia masih beruntung.
Lalu,bagaimana dengan orang yang lovestorynya selalu sad ending?
Orang yang seperti gak layak dicintai?
Orang yang sebenernya butuh cinta tapi gak ada yang mau mencintai dia?
Sebagai remaja pada umumnya,pasti kita menyukai orang dari fisik.
Jangan munafik,bila kita gak ngeliat orang dari fisik.Apalagi fisik itu ditambah dengan sifat dan sikap yang menunjang.Tambah tergila-gila lah kita.
Lagi-lagi kita harus berpikir,bagaimana dengan nasib orang yang gak punya fisik yang memadai?Padahal orang itu baik,tapi karena dia jelek gak ada yang mau milih dia.
Ingat,walaupun fisik seseorang bagus bukan berarti hati dan pikirannya sebagus penampilannya.Belum tentu orang dengan fisik bagus itu akan setia pada kita.
Seperti contohnya seorang cowok pemain basket yang ganteng dan digila-gilai cewek satu sekolah hendak memilih cewek yang cocok untuk dia.
Karena dia cowok populer,maka dia juga ingin mencari cewek yang sama populernya dengan dia.Maka ia memacari seorang cewek kapten cheerleader’s sekolah yang cantik jelita tapi berhati nenek sihir.
Di sisi lain ada seorang cewek nerd tapi tergolong lumayan cantik dan baik hati?Jadi sebenernya siapa yang harus dipilih si cowok?
Kebanyakan karena kita gak tau sifat seseorang kita akan asal memilih.Asal dia populer dan memiliki fisik yang ok dan gak memalukan dibanggakan pasti kita akan memilih dia.
Jadi kapan sebenernya kita boleh pacaran?
Jawabannya sangat simple.Sampai saat itu tiba.Yaitu dimana kita telah beranjak dewasa,dimana pikiran kita sudah tetap.Gak berubah-ubah seperti layaknya remaja.
Saat kita berpikir pacaran bukan lagi buat gaya-gayaan,status,dan kesenangan belaka.
Tapi pacaran adalah sebuah ikatan kecil,dimana 2 orang saling mencintai dan membutuhkan.Dimana 2 orang itu belajar saling menerima kekurangan masing-masing dan mau menerimanya.
Dan kita merasa tak akan bisa kita hidup tanpanya.Bukan kita merasa butuh hidup karena dia.
Itulah cinta sesungguhnya.

Between Crime and Love Episode 7


Episode 7 – Rania in Love

Amanda            : Darimana kamu tau,Mark?
Mark                 : Amanda,hanya orang bodoh yang tidak tahu…ceritamu itu menunjukkan saya
Amanda            : Saya tidak pernah jatuh cinta denganmu,Mark…saya jatuh cinta dengan seseorang bernama Jeremiah
Mark                 : Ya saya mengerti
Amanda            : Ah,saya capek…bisa kita pulang?
Mark                 : Kalau itu maumu
Amanda            : Besok saya tidak masuk sekolah,saya ingin mengajakmu jalan-jalan
Mark                 : Baiklah
Dalam perjalanan pulang,Amanda dan Mark sama sekali tidak bertegur sapa.Mereka berdua sama-sama berpikir dan terus membohongi diri masing-masing.

(Keesokan Harinya)

Amanda            : Ayo,Mark
Mark                 : Ayo
Amanda menyalakan mesin mobilnya,lalu HP nya berbunyi.

Bawa dia ke blok 3 area perumahanmu
Jacob sudah menunggu

Amanda menarik napas perlahan membaca SMS Charles.Ia kemudian menatap Mark tak tega.
Pelan-pelan ia kemudikan mobilnya.
Mark                 : Ada apa?kamu seperti gelisah
Amanda            : Tidak,Mark jujur pada saya apa benar kamu Jeremiah?
Saat Amanda mengatakan hal itu,mobil Amanda sampai di blok 3.
Belum sempat menjawab,Jacob menembak lengan Amanda.
Mobil Amanda langsung menabrak suatu rumah.
Amanda pingsan.

(Rumah Sakit)

Amanda membuka matanya.Ia menoleh kiri-kanannya.Hanya ada Charles.
Charles            : Syukurlah kamu sadar,Amanda
Amanda           : Ada apa dengan saya?
Charles            : Jacob menembakmu
Amanda           : Kenapa?
Charles            : Rania,kamu tidak mau Mark dibunuh benar begitu?
Amanda           : Siapa yang mengatakannya?
Charles            : Orang juga tau kamu sayang dengannya
Amanda           : Dimana dia?apa kamu sudah membunuhnya?
Charles            : Belum,tapi akan
Amanda           : Charles,saya mohon
Charles            : Kamu sudah tidak menuruti perkataan saya,kamu juga tidak se-professional dulu,apa maumu?
Amanda           : Saya ingin keluar,saya ingin menjadi Amanda lagi
Charles            : Keluar?tidak segampang itu…dan kamu tidak bisa menjadi Amanda lagi
Amanda           : Saya sudah muak Charles,saya masih muda….saya ingin menikmati hidup saya dengan tenang bukan dengan bayang-bayang masa lalu
Charles            : Saya mengerti,sesekali saya juga merasakan hal yang sama denganmu,Rania…tapi ini takdir saya,menjadi mata-mata.
Dan Victoria akan memarahi saya jika kamu keluar
Amanda           : Itu keinginannya,bukan keinginan saya
Charles            : Kamu harus membalaskan dendam ibumu,Rania
Amanda           : Yeah,dalam hati saya…saya juga dendam dengan keluarga Selena,tapi setelah saya bertemu…
Charles            : Jeremiah?
Amanda           : Ya
Charles            : Kamu jatuh cinta dengan Jeremiah?Jeremiah sudah mati,Rania…dia digantikan dengan seorang detektif bernama,Mark.
Amanda           : Dia meninggalkan saya karena saya membunuh ibunya,Charles…jika tidak saya bisa bahagia dengannya sebagai Amanda,pastinya!
Charles            : Sewaktu saya bertanya padamu,apa benar kamu ingin menjadi Rania,kamu menerimanya…berarti itu salahmu,Rania
Amanda           : Ok,itu salah saya…tapi
Charles            : Cukup,Rania…saya kecewa denganmu kali ini! Kamu menjalankan tugas ini bukan sebagai mata-mata tapi sebagai gadis biasa!saya kecewa denganmu
Amanda           : Maafkan saya,Charles…saya tidak bisa
Charles            : Saya ingin Rania yang dulu,saya benci kamu yang sekarang…apa perlu saya bunuh Mark di depan matamu?
Amanda           : Saya mohon,Charles...
Charles            : Saya tidak akan membunuhnya,asal kamu mau terus bekerja dengannya,jika kamu keluar saya tak segan membunuhnya
Amanda diam tak menjawab pernyataan Charles.
Amanda berdiri dan mencabut infus yang ada di tangannya.
Sambil menahan rasa sakit ia berdiri dan beranjak meninggalkan ruangan.
Charles            : Rania,jangan jadi gila karena Jeremiah atau Mark,bahkan lukamu baru selesai dijahit
Amanda           : Luka ini tidak sebanding dengan luka yang ada di hati saya,Charles
Kata Amanda sambil melenggang keluar dari kamarnya menuju lobby rumah sakit.
Ia memanggil taksi,dan pulang ke rumahnya.

Bersambung

Next Episode : Letter From Jeremiah (26 February)